Suatu hari otak bertanya kepada hati
Otak : hey ! Hati kenapa kau sekarang terlihat muram ?
Hati : entahlah.. aku tidak tahu apa yang terjadi
Otak : ah kau benar-benar aneh, apa kau tidak penasaran kenapa kau terlihat seperti itu ?
Hati : aku tidak pernah tahu alasannya karena aku bukan sepertimu yang melakukan hal dan mengetahui sebabnya hanya dengan logika
Otak : itulah masalahmu, kau selalu melakukan apapun yang sesuai dengan apa yang kau suka dan tidak. Hanya mengandalkan isi dari dalam dirimu untuk melakukannya tanpa berpikir panjang
Hati : aku tahu benar akan hal itu, tapi memang beginilah adanya. Aku hanya bisa melakukan apapun yang membuat hatiku lega karena aku tak dapat berpikir akan akibatnya, sepertimu
Otak : kau memang tak dapat berpikir, tapi kau masih punya aku. Apapun yang ada dalam dirimu.. jika kau bimbang maka bertanyalah padaku, aku akan membantumu berpikir seperti saat itu, saat kau bertanya-tanya apakah kau salah menyukai laki-laki itu
Hati : kau benar. Aku memilikimu untuk membantuku berpikir tapi justru aku merasa bersalah. Kau membantuku berfikir tanpa aku mendengarkanmu, saat itu kau bilang kalau aku lebih baik tak usah menyukai siapa-siapa lagi, tapi lagi-lagi aku terjatuh.. terjatuh dalam lubanh perasaan itu dan lebih parahnya lagi setelah aku terjatuh kini aku terjatuh lebih dalam lagi. Hingga membuatku mati rasa
Otak : jadi karena itu kau terlihat sedih seperti ini ? Sudahlah jangan bersedih. Ini semua adalah proses untukmu dalam menemukan laki-laki yang tepat untukmu. Mungkin memang dia bukanlah yang terbaik hingga Tuhan memberi petunjuk itu. Petunjuk bahwa dia menyukai perempuan itu dan kau pun tak dapat berbuat apa-apa. Kurasa kau pantas mendapatkan yang lebih baik daripada dia
Hati : tapi dia adalah laki-laki terbaik yabg pernah kuketahui
Otak : kau tidak boleh berkata seperti, seakan kau tahu tentangnya dan menutup mata pada laki-laki lain. Kau harus merubah cara berpikirmu terhadap laki-laki di sekitarmu
Hati : apa benar begitu ? Jadi mulai sekarang aku harus membuka mata ?
Otak : yap! Coba lakukan hal itu dan kau akan menemukan banyak pria yang lebih baik lagi
Hati : akan kucoba
Otak : baguslah
Hati : terimakasih Otak
Otak : tak perlu berterimakasih, aku ada untuk membantumu dengan kemampuan berpikirku
Hari pun kembali tersenyum.
Senin, 08 Desember 2014
Mati Rasa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar