My Unpredictable World
absurd area, because i write what i feel
Selasa, 08 Agustus 2017
Stress Level
Indati kembali dengan tulisan acak-acakannya~~
ok. judul postingan kali ini adalah 'Stress Level' yang merujuk pada level stress orang yang berbeda-beda. iya. nyatanya emang gitu. kadang ada aja orang yang dengan entengnya bilang, "ya ampun gitu aja dipikirin" atau "ah elah lebay amat kaya gitu dipikir ampe stress" tanpa tahu bahwa level stress tiap orang itu beda. garis bawahi kata beda. BEDA. setiap orang punya masalah yang berbeda dan nggak seharusnya orang lain malah nyinyir sama hal itu. akhir-akhir ini banyak banget kasus bunuh diri yang di ekspos media. why suicide?? apa lagi jawabannya kalo bukan karena stress. bedanya dengan kalian yang sama sekali ga pernah mikir untuk bunuh diri adalah, kembali lagi, level stress yang berbeda-beda. bisa juga karena faktor lain dimana orang yang merasa stress berat itu bener-bener ga punya teman untuk berbagi. i dont know how that feels but im sure it is so depressing as well.
ngomong-ngomong soal bunuh diri. once... er.. twice actually, i was thought about suicide, but the second one is more serious than the first one. i am not trying to be a dramatic person but this is the bitter fact of my past. semua berawal ketika skripsi hadir :")) awal ngerjain skripsi ya masih biasa lah stressnya ngga terlalu. lama-kelamaan ketika ditengah ngerjakan, ada pengumuman dimana deadline skripsi bener-bener mepet. disitu udah mulai tertekan banget sampe di mana aku ngomong itu ke Ayah. I was told my problem to my dad in hopes that he'll gave me strength by supporting me, but, unfortunately, my expectation was too high. i dont konw what happen. my dad is a funny person and supportive as well, but i dont know why at that time he acts that way. me, who suffered as well by my thesis and the deadline, getting more suffered by my dad's reaction. i want to make him proud but in the other side i hate his reaction about my problem. this is depressed as well. his word was like a sharp knife and i became more depressed. there were many occasion where i sat alone in my house' corner while thinking how i ended my life. should i do it with knife, or should i jump from the house' second floor. bener-bener udah mikir caranya tapi kemudian inget saya adalah orang yang cemennya minta ampun. but i really cant endure the pain in my heart. but, fortunately i have my friends, my mom and my siblings as well. i never told about suicide plan with my family including my mom and my sibling, i know they'll worried about me if i told so. i told my friend about it, my friend laughing at me. its not a joyful laugh or an insult laugh. my friend was laugh in order to make me feel comfortable. she tried to make me looks unpitiful. while said, "ndat, your dad will ber more sad if you choose to do that". i think about it. but it doesnt enough to stop me. but then, someday, one of my friends has sent me a video where it said, "Allah menjanjikan kebahagiaan dibalik sebuah kesusahan". i cried. what i've thought about. one step closer to graduation but i have thought about suicide is kind of shame. i started to work even harder. life has tested me. it was not easy but, fortunately, God helped me by presented some supportive people arround me. my friends, my thesis advisor, my family.
and where the day has came, the day where i ended my thesis thing. i was being the happiest person in the world as many of my friends were came to my thesis-defense day. i received a lot of flowers and presents from my friends. it was one of the things that makes me happy since i am actually the kind of person who rarely get some presents from other people. hahahahahaa. maybe thats why i am so happy when i got some presents that my friend have bought to me. then, the night after my thesis-defense day ended, i put the presents all of my friend have bought in front of me and watch them one by one. i cried a lot. watching their presents, makes my heart trembling and i regret that i ever had the thought of suicide. i have many people who loves me. by that night, i promise to myself that i will never had the thought of suicide even if that thought is as small as an ant (?) hahahahahahah
yap. what we can learn through the story above, it is important to talk with others while you have pressured by anything! just talk about it comfortly with your closest friend. it helps u anyway. yeah maybe there are many other case, but from my experience, a friend might help you from the suffer you had. i know that feeling as well. i understand how the lonely feeling it gave to me. dont lock yourself in your room, instead, tried to get fresh air, talk with your closest friend, and the most important thing is dont let the negative thoughts of dominated your mind. and always remember that God is always beside you. it is important since your faith will guide you. the stronger your faithfulness, the stronger your positive mind. for those who suffering, you're not alone. and many people succesfully fight it. you can do it too!! it is important to note that suicide couldnt ended your suffer. it doesnt help you at all. so, lets keep fight for the good life!
Rabu, 15 Maret 2017
Some Insecurities, Some Hopes
Hi bloggy.
Now finally i become a final-semester college student. I like it but i also have some fears :((
I dont know. Its like i have something i worried about... like.. can i finish my skripsweet on time? Can i make my parents proud of me?
I wanna cry...
Im insecure, you know? I am start to have guilty feeling whenever i spend my time with something that not related with my skripsweet thing. You know that kind of guilty feeling when u actually have something important to do but you choose to watch some episodes of korean drama.... that guilty feeling when u choose to sleep instead of work on your important thing like skripsweet..... it gets me stressed and it makes pimples getting wild in my face. Oh Lord... i dont know... i want to stop this guilty feeling by doing my skripsweet but i dont know where should i start?!?!?!?!?
HAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
Hahahahaha
But yeah.. i have to do it no matter what. I have to finish it before the deadline. HA!!! i have to finish my study with good score and go get a great job that i love. And i also want to publish my own novel huhuhu. Its a secret but i already send my novel... my novel.. omg... like.. this is real.. i write a novel on my own hahahah and i already send it to a publisher hehehehe i hope good things will happen soon. It will be one of my great achievements if it get published. I wanna prove that i can do whatever i want to do. Hehehehe just wish a good luck on my study and my soon-published novel!!! I believe that Allah will help those who have try their best!!! I also believe that i can do it!! 😁😁😁 fighting!!!!!!
#NP:
Bts - 2! 3!
Minggu, 21 Agustus 2016
Sejak Awal Kaulah Orangnya
"Apapun yang mengganggu pikiranmu, kau bisa menceritakannya padaku, kau tidak lupa kan kita sudah bersahabat sejak tiga tahun yang lalu?" Ucap Jeongkuk sambil memasang topi baseball favoritnya dengan posisi terbalik.
Rosè hanya dapat menghela nafas mendengar ocehan Jeon Jeongkuk, sahabatnya yang sudah dekat dengannya sejak mereka menginjak semester ke-tiga di bangku kuliah.
"Tidak ada. Sungguh" ucap Rosè sambil melanjutkan mengetik tugas paper yang akan dikumpulkan besok pagi.
"Kau sungguh ingin membohongiku? Aku mengenalmu Ros" kata Jeongkuk.
Rosè pun meghentikan kegiatannya dan memandang lurus mata Jeongkuk.
"Begini ya, Jeon Jeongkuk! Tugasku begitu banyak. Aku sedang mengerjakan tugas dan kau menanyaiku hal yang tidak berguna seperti ini. Aku kehilangan konsentrasi dan itu semua karenamu, jadi berhentilah bertanya, oke?" Jelas Rosè yang sudah tidak tahan lagi mendengar pertanyaan Jeongkuk.
"Baiklah. Untuk saat ini aku mengerti. Tapi sebaiknya kau ceritakan padaku apa masalahmu saat kau siap. Ingat ya, bagaimana pun kau mau menutupinya, aku tahu kau sedang ada masalah
Jadi jangan pernah menghindar lagi kalau besok aku akan menanyakan hal yang sama padamu" kata Jeongkuk sambil tersenyum menyebalkan.
"Terserah" sahut Rosè sambil membalas senyum menyebalkan Jeongkuk, lalu memasang wajah datar kemudian kembali tenggelam dalam laptopnya.
Jeongkuk pun melirik jam tangannya kemudian menghela nafas.
"Waktunya mejemput Ibuku, aku pergi dulu ya Rosie!" Katanya sambil berdiri, mengacak pelan rambut Rosè kemudian berjalan keluar cafè.
"Namaku Rosè!!" Protes Rosè yang hanya dibalas lambaian tangan Jeongkuk.
"Huh dasar menyebalkan!" Gumamnya.
Setelah yakin bahwa sahabatnya itu sudah pergi, Ia pun menutup laptopnya. Sebenarnya, Rosè tidak sedang mengerjakan tugas. Ia hanya berpura-pura untuk menghindari pertanyaan yang dilayangkan Jeongkuk untuknya. Pasalnya, sahabatnya itu terlalu mengenal Rosè dan tahu gelagatnya jika sedang memiliki masalah yang sedang melandanya dan payahnya Ia tidak pernah bisa menutupinya.
"Dasar bodoh, bagaimana bisa aku menceritakan masalahku kalau inti dari masalahku adalah kau?! Jeon Jeongkuk payah!!" gerutunya sambil menyedot habis jus jeruk yang sudah dipesannya sejak 30 menit yang lalu.
---
Malam itu, Rosè sedang asyik menonton reality show kesukaannya ketika ponsel yang Ia geletakkan tak jauh darinya bergetar.
"Aku tidak sedang dalam mood untuk menjawab pertanyaan sore ini. Tutup saja telponnya kalau itu tujuanmu menelepon" cerocos Rosè yang baru saja menekan gambar tombol hijau pada layar ponselnya.
Jeon Jeongkuk terkekeh renyah di seberang sana.
"Tidak, aku hanya ingin bertanya tentang tugasmu. Apa sudah selesai?"
"Belum. Seseorang memecahkan konsentrasiku, ingat?"
Lagi-lagi pria di seberang sana tertawa renyah. Sungguh Rosè selalu terkesan oleh tawa renyah sahabatnya itu. Tanpa sadar Ia menyunggingkan senyum membayangkan wajah Jeongkuk yang sedang tertawa.
"Ros.... kau masih di sana?"
Rosè pun sadar dari lamunannya.
"Ya, tentu..."
"Apa kau di rumah? Aku ke sana, ya?"
"Untuk apa? Oppa sedang tidak di rumah kalau kau mencarinya"
"Aku mau menemuimu, bodoh! Kan aku tanya apa kau di rumah, bukan Jimin hyung"
"Ya ampun jaga kata-katamu ya, idiot! Terserah kau saja"
"Baiklah aku ke sana!" Kata Jeongkuk sebelum menutup teleponnya.
Tak lama kemudian, pintu pun terbuka dan masuklah Jeon Jeongkuk ke dalam rumah.
"Aku datang!" Sapa Jeongkuk begitu memasuki ruang televisi.
Ia pun duduk di samping Rosè.
"oh sudah datang. Kau tidak bawa camilan apapun?"
"Apa yang ada di otakmu hanya camilan?"
"Tentu saja. Memangnya apa lagi?"
"Pikirkan aku saja. Bersyukurlah aku sampai rumahmu tanpa celaka sedikitpun"
"Kau kan baik-baik saja, tidak ada yang perlu di khawatirkan"
"Dasar keras kepala" kata Jeongkuk sambil mengacak rambut Rosè.
"Hya!" Protes Rose.
Lagi-lagi Jeongkuk hanya tertawa renyah melihat reaksi Rosè. Rosè yang mendengarnya secara langsung pun hanya berharap detak jantungnya yang semakin kencang itu tak terdengar oleh Jeongkuk.
"Astaga acara apa sih ini?" Tanya Jeongkuk yang baru saja mengalihkan pandangannya pada televisi.
"Tidak usah banyak komentar"
"Hmm sebenarnya aku tidak ingin berkomentar juga. Tapi ngomong-ngomong aku ke sini bukan tanpa tujuan" kata Jeongkuk sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Aku tidak mau jawab" jawab Rosè ketus.
"Tidak. Bukan itu yang kutanyakan, astaga Rosie dengarkan aku dulu bisa tidak sih?" Oceh Jeongkuk.
Rosè pun terkekeh. Inilah Jeon Jeongkuk yang sedang kebingungan. Ia pun mengangguk sambil membalas tatapan Jeongkuk.
"Katakan saja, seperti biasa aku akan mendengarkan" ucap Rosè.
"Begini..."
Hening.
"Apa?" Tanya Rosè.
"Ya ampun bagaimana ya cara mengatakannya"
"Katakan saja" kata Rosè yang mulai penasaran.
"Kau tahu junior kita yang bernama Shin Hyeri?"
"Euh... ya? Gadis yang rambutnya panjang dan selalu terlihat marah itu?"
"Yah..."
"Kenapa? Kau suka dia? Ingin aku membantumu mendapat kontaknya? Sekali-kali usahalah sendiri. Kau ini kan pria!" Oceh Rosè yang mulai jengah.
Bukan hal yang baru bagi Rosè ketika mendengar Jeongkuk meminta tolong untuk mencarikan kontak gadis yang disukainya kepada dirinya.
"Bukan seperti itu! Dengarkan aku dulu, ya ampun Park Rosè!!"
"Baiklah lanjutkan"
"Dia menyatakan perasaannya padaku"
"Lalu?"
"Aku bingung bagaimana harus menjawabnya"
"Kau suka dia?"
"Secara teknis dia cantik. Tapi aku sedang menyukai orang lain"
"Im Nayeon?"
"Bukan"
"Kim Yerim?"
"Bukan juga. Tunggu. Kenapa keluar topik begini, aku harus jawab apa?"
"Tolak saja. Kau kan tidak suka dengannya. Apa susahnya?"
"Aku tidak tahu bagaimana menjawabnya. Aku pria dan aku tidak pernah mendapat pengakuan perasaan seperti ini, kau kan perempuan. Harusnya kau lebih tahu bagaimana cara menolak ketika seseorang menyatakan perasaan padamu kan?"
"Hmm aku ya.." kata Rosè sambil berpikir, "aku selalu menolak dengan alasan yang sejujur-jujurnya, untuk masalahmu sepertinya aku akan menjawab kalau aku tidak ada rasa padanya, kalau dia bilang tidak apa, aku akan bilang kalau aku sudah menyukai seseorang"
"Baiklah. Besok temani aku bertemu dengan Shin Hyeri, ya? Dia memintaku menjawab besok di kampus"
"Kau gila? Ini kan urusan kalian berdua! Aku tidak mau!"
"Kau sebagai saksi nyata bahwa aku sudah punya seseorang yang ku sukai"
"Baiklah. Tapi aku akan melihat kalian dari jauh, mengerti?"
"Tidak. Kau di sampingku"
"Kau gila"
"Percaya saja, aku punya rencana"
"Terserah padamu saja"
"Nah ini baru Rosie-ku" kata Jeongkuk sambil mengacak pelan rambut Rosè.
Rosè bersumpah kupu-kupu di dalam perutnya seakan berterbangan ketika mendengar kata-kata Jeongkuk. Belum lagi perlakuan itu. Ia sangat suka ketika seseorang mengacak pelan puncak kepalanya. Namun Ia dapat mengontrol dengan baik mimik wajah cool-nya.
"Hentikan, aku bukan peliharaanmu"
Jeongkuk pun terkekeh renyah.
---
"Baiklah, untuk hari ini cukup. Apa ada pertanyaan?" Ucap dosen pengajar mata kuliah hari itu.
"Rosie-ya!" Bisik seseorang sambil menepuk bahunya ketika salah satu mahasiswa lainnya mengajukan pertanyaan pada dosen di depan.
Rosè pun menoleh malas. Siapa lagi yang memanggilnya Rosie kalau bukan Jeon Jeongkuk.
"Iya iya kita bicarakan setelah dosennya keluar" kata Rosè yang sedikit risih, karena sejujurnya Ia juga sama tidak pahamnya dengan mahasiswa yang sedang bertanya dan Ia ingin mendengarkan penjelasan dosen yang sedang menerangkan.
Jeon Jeongkuk tersenyum menang sambil menganggukkan kepalanya.
Beberapa saat kemudian dosen pun selesai menerangkan dan kelas pun di akhiri. Jeongkuk langsung menarik tangan Rosè menuju luar kelas.
"Kita ke taman belakang sekarang" kata Jeongkuk tanpa mendengar ocehan Rosè.
Setelah berjalan cepat mengikuti Jeongkuk, di sanalah duduk seorang gadis bergaya casual sedang menunggu Jeongkuk. Gadis itu terlihat senang ketika Jeongkuk datang, namun raut mukanya berubah menjadi bingung ketika melihat Rosè dibelakang Jeongkuk. Kini pandangan gadis itu pun tertuju pada tangan Jeongkuk yang tengah menggenggam pergelangan tangan Rosè.
Rosè yang melihat hal itu pun berusaha melepas genggaman Jeongkuk namun tak bisa.
"Jeon Jeongkuk kau gila!" Bisik Rosè.
"Memang. Ayo ikuti aku"
"Astaga hari apa sih ini?!" Oceh Rosè dalam bisikan.
"Hyeri" sapa Jeongkuk.
"Ya, oppa... apa Oppa sudah memikirkannya?"
"Sudah. Dan aku benar-benar minta maaf. Kau cantik, tapi aku tidak memiliki perasaan apapun padamu selain menganggapmu sebagai junior"
"Tidak apa-apa, Oppa, aku bahkan tidak masalah kalau hanya aku yang menyukaimu. Toh perasaan bisa tumbuh kapan pun"
"Aku sudah mempunyai perasaan pada orang lain. Kau bisa melihatnya di hadapanmu sekarang" kata Jeongkuk sambil melirik Rosè yang sedari tadi bingung harus bagaimana dalam situasi seperti ini.
Mendengarnya, Rosè pun membelalakkan matanya karena terkejut.
"Tidak. Ini akal bulus Jeon Jeongkuk. Jangan terjebak Rosè-ya" ucap Rosè di dalam hatinya.
"Apa? Kau gila? Kenapa bawa-bawa aku???" Bisik Rosè, "Maafkan aku, sebenarnya dia memaksaku ikut kemari dan aku tidak mengira seperti ini kejadiannya, oke? Kumohon jangan salah paham" oceh Rosè yang disusul oleh decakan Jeongkuk.
"Apa?" Tanya Rosè pada Jeongkuk yang kini menatapnya lurus.
Jeongkuk pun menoleh pada Hyeri.
"Kau sudah dapat jawabanmu. Boleh minta waktu untuk kami berdua?" Kata Jeongkuk dengan wajah ramahnya.
Rosè yang melihatnya pun membulatkan matanya menyaksikan betapa kejamnya Jeon Jeongkuk pada gadis yang kini terlihat terpukul itu.
"B...baiklah.." kata gadis itu dengan kikuk lalu berlari menjauh dari dua orang itu.
Rosè pun menarik pergelangan tangannya.
"Kenapa kau lakukan itu? Dia bisa saja marah padaku? Kau tidak memikirkan hal itu, ya?" Oceh Rosè dengan wajah sebalnya.
"Yah setidaknya kau tahu perasaanku sekarang"
"Apa?!"
"Aku menyukaimu. Sekarang kau sudah tahu"
"Jangan main-main Jeon Jeongkuk. Aku pergi. Sebentar lagi ada kelas" kata Rosè sambil berjalan meninggalkan Jeongkuk.
"Kau juga suka padaku, kan?"
Langkah Rosè pun terhenti. Ia pun berbalik.
"Aku sangat mengenalmu. Dan aku suka dengan gelagatmu saat menutupi perasaanmu padaku" kata Jeongkuk sambil tersenyum.
Tanpa Ia sadari, air mata menetes dari pelupuk matanya. Ia pun berjongkok lalu menelungkupkan wajahnya diantara dua tangannya.
"Hya! Kau kenapa?!" Teriak Jeongkuk sambil menghampiri Rosè.
"Hya! Rosie-ya!!"
Rosè pun mengangkat kepalanya. Menatap wajah Jeongkuk.
"Apa begitu jelas?" Tanya Rosè sambil menangis.
"Tentu saja, dasar idiot!" Jawab Jeongkuk sambil tertawa gemas melihat reaksk Rosè.
"Ya ampun. Kau lebih idiot!" Gumam Rosè sambil mengusap air matanya.
Jeongkuk pun tertawa renyah.
"Astaga. Aku suka caramu tertawa" kata Rosè.
"Secara teknis aku memang punya senyum yang menawan" goda Jeongkuk.
"Hentikan. Dasar narsis"
"hahahaha ngomong-ngomong sudah berapa lama kau menyukaiku?" Tanya Jeongkuk.
"Entahlah. Aku lupa. Muncul begitu saja. Kau?"
"Sejak kau belum mengenalku"
"Bohong. Kau mendekati banyak perempuan selama ini"
"Itu. Aku tidak pernah mengontak mereka. Hanya ingin ada urusan denganmu saja. Kau bisa periksa ponselku, aku sama sekali tidak menyimpan kontak gadis-gadis itu"
"Wah kau gila ya, Jeon Jeongkuk...." kata Rosè tak habis pikir.
"Begini juga kau suka. Ayo berdiri. Kita harus merayakan hari ini. Ayo kencan" ajak Jeongkuk sambil mengulurkan tangannya.
Rosè pun menyambut uluran tangan Jeongkuk.
"Apa maksudmu? Sebelumnya juga kita sering keluar berdua, kan? Aku selalu menganggapnya kencan loh"
"Wah benar hahahah tapi kali ini lebih spesial. Karena kita sudah tahu perasaan masing-masing"
"Apa-apaan, menjijikkan sekali"
"Sudah. Diam saja sana dasar banyak bicara"
"Jangan mulai, ya!"
"Baiklah. Khusus hari ini aku tidak akan mengolok-olokmu"
"Hari ini dan seterusnya?"
"Itu tidak akan asik. Hari ini saja"
"Awas ya kalau berani"
Tawa renyah Jeongkuk pun turut meramaikan kota Seoul. Begitu juga dengan senyuman Rosè yang merekah setiap saat menghiasi hari dimana dua orang itu mengetahui perasaan masing-masing.
End💑
Minggu, 07 Agustus 2016
Blank Space
Hi bloggy,
This month is sooooo great. I've got birthday surprise, and i've experienced some great experiences while im in Sampang, Madura. So many happiness come to me but suddenly, this time, i feel something weird in the deep of my heart. Its like there is a hole that never be filled by something or maybe someone.... and i realize that actually that hole is something that never be filled.... something that have been empty for a long time... a space that is always blank. It waits for you to fulfill that blank space. But the question is, is there a time for you to fill it? Or there will a time for me to find someone new? I dont know. Lets wait and see the answer.
Selasa, 21 Juni 2016
Dancing Queen
hmm im in my deep thought about my assignment for next week. frustrated? yup! but as always i can release it with dancing. haha i was dancing to red velvet's song entittled Ice Cream Cake and Dumb Dumb. i like those song's dance move lol I enjoyed it so much because it was fun!! the dance move is not somehing that hard to learn, its a simple and fun move. oh damn I like it so much!
BUT!!
even the dance move is simple, it doesnt mean that I could follow the moves easily. but I still love it! because i love to dance sooooooooo much.
i think i was dance in a good way but well... after seeing myself dancing in front of mirror.... i just realise that my moves just soooooooo awkward -_- i dont even know how it can be like that. the matter is, in my elementary school, I was choosen to did a traditional dance by my teacher, i even got many compliment for remembering the moves faster than the other. but now... why... why i cant even do a good moves lol. i wonder if age really a matter of that hahahaha or maybe it just because i havent dance for a long time? hahaha
hmmm
whenever i talk about dance, I automatically remember when I was in senior high school. especially in my last year, there was a Kartini day when every class had to participate for girl group and boy group competition. each class had to send their representation consist of 2-8 person to show their dance move while lypsync to the song (omg I laugh so hard right now) Because of me and my friends was known as a k-pop fans in my class, our classmate picked us to participate that competition. I remember how we hardly practice after the school has ended until about 5pm. we even practice in spare time if there was no teacher in our class. oh my god hahahahha. and guess what, the most ridiculous thing is, because it was for Kartini day, one of the requirement of that competition was we had to wear something that related to Indonesia, and theeeeeen we wore BATIK and HIJAB while dancing to SNSD's song that called Gee!!! like seriously.... well.. yeah it was ridiculous but it gives a special memory for my high school life :)))
yeah, its one of my dancing experience in my life. i have some dancing experiences but i choose to keep the other as a secret because.. ok forget it lol.
and for nowwwww even i'm not really good (but not bad tho) in dancing, i still love to do that to release my stress. it feels good, you know? its like you'll throw away all of your stress when you do that hahahahahah
ok, i think thats enough. i'll back to find some journal for my final assignment.
bye!!!
#nowplay
BTS - Tomorrow
Selasa, 03 Mei 2016
Decision
Ive read my last 2 posts and suddenly feel like.. what a mellow post?! Lol 😂
Now you will never see the gloomy-me bcs i've decided that i wanna be happy. Of course! Everyone deserves to be happy, right? So i decides to be happy! Smile more. Having bright personality, just like my role model, son wendy from red velvet. And i got inspired by 2ne1's song too, there is a part which is if we translated it into english it'll be "you need to be happy at least for a happy ending". And i like that sentence. Its like if you want a happy ending you should make it by yourself. If you want a happy ending you cant be a sad or gloomy person. Makes your own happy ending by simply being happy! Eventhough it is hard, bcs yeah this is life. There will always a problem that comes to you but how you face it, its up to you.
For example is like when you like your own friend. Nah, you confuses whether you tell him about your feeling but it'll ruined your friendship or just keep your feeling in your heart. Nah, what will you choose? I almost choose the first choice but then i ended up with choose none of those choices. I choose to keep my feeling and show my feeling just simply by being his friend. Always there whenever he needs me or giving my thought about his problem if he needs some advice and yeah.. just by giving my time to accompany him so he doesnt feel lonely. Yeah this is my decision. I will love him happily and being his very best friend whenever he needs me.
Wait.. i thought i was gonna write up an example but it ended up with my own problem? Lol 😂😂
But the point of this post is, i just wanna welcome "happy-me" and say good bye to the "gloomy-me"!!!
Ok, i think thats enough. Gotta go to sleep now, bye bloggy~~~ nice dream 😚
Now play:
Red velvet - dumb dumb
Kamis, 21 April 2016
Blalalala
Hai bloggy~ ahahaha
Ahahahahahhahahahahha
Ahahahahahahahhahahahahahah
Mau ngakak.
Sudah ngakak sih lebih tepatnya.
Hmm
lelah tau gak.
I think i should've get rid of this feeling and start to open my heart for another man who want to approach me. Keep stressing your feeling for someone who is your own friend is a tiring thing. I desperately try acts cool just for covering my feeling everytime im in front of him. :(((((
It sucks!
Oh my god i wanna cry... damn!!!
I hate this! I hate when someone who literally doesnt have any fault towards me just makes me cry. Its not because he is cruel but it is just because this useless feeling. Oh WHY?!?!?!?! Why this feeling suddenly appears?!?!?!? I dont even know since when and why??????
I hate this feeling :(((
But....
If he has the same feeling with mine....
I'll start to watering this feeling.. no. But our feeling /? So it will blooming and blooming everyday
HAHAHAAHAHHA
NGGILANI!!!!
bye!
Now playing:
Shawn Mendes - Imagination