Label

Kamis, 15 Oktober 2015

Menyambut Semester Baru (ALHAMDULILLAH TULISAN INI RAMPUNG HAHAHA)

hai hai bloggy, udah lama ya sejak tulisan terakhir haha maklum aja kan w sibuk gitu liburan main terus sama anak-anak anaconda *menggeliat penuh semangat* wkwk yah walaupun mainnya gak setiap hari dan waktu liburan banyak kepotong sama kegiatan-kegiatan kepanitiaan dan rapat-rapat, tapi semua waktu mainnya worth it banget sama anak-anak anaconda ini. yah si busuk-busuk itu emang ga pernah berhenti bikin liburan-liburan yang kita lewatin penuh warna #ASOOY #GOMBALBUTTRUE sebut aja nama manusia-manusia absurd itu Pangre a.k.a Etha, Atul a.k.a Ida, Napia a.k.a Ajeng dan Dita yang namanya tetap Dita walaupun doi bilangnya Kiko wkwk.
menggeliat bagai anaconda

Nah nah itu tuh wajah-wajah si kurang kerjaan pas liburan haha. berasa itu satu-satunya waktu kita berlima bisa kumpul, karena pas lain hari pada udah sibuk, jadi kadang pas main ada yang ga bisa, kalo udah gitu kadang cuma w, etha dan ida aja, kadang w, etha, ida sama napla, kadang w yang ga ikut karena emang ada kegiatan, kemaren juga dita kaga ikutan karena harus ngurus krs. yah walaupun liburannya panjang tapi tetep urusan juga udah pada beda dan kitanya juga harus nyesuaiin jadwal. bisa kumpul berlima walaupun cuma sehari juga udah seneng banget karena manusia-manusia busuk ini ngangenin banget hahaha iya iya ini emang gombal, tapi beneran. karena apa? karena di hadapan mereka ini w bisa jadi diri w yang sebenernya. kan selama ini di kampus tuh w serasa kehilangan jati diri. tapi begitu sama mereka w tuh ngerasa yang yaudahlah ini loh aku tuh gini, dan kita semua pun ngerasakan hal yang sama. that's why pas kita kumpul tuh rasanya menyenangkan, di bully pun nggak yang sakit hati dan kalo sebel pun ya bilangnya sebel nggak yang dipendem dan gatau gimana ngomongnya, mau kesel ngomong apa aja ya tinggal bilang. ini lah senengnya sama si anaconda ini, ngerasa yang masing-masing dari kita bisa saling menerima apa adanya haha aduh terharuh wkwk.

senyum tipis tipis
hmm dan liburan kali ini pun penuh warna #ASEEK
pertama : menemukan bias baru dari drama korea judulnya Angry Mom, suka banget sama peran Go Bok Dong yang diperanin sama Kim Jisoo, aktor kelahiran 30 Maret 1993. nah w ceritain dong ke si anaconda ini, akhirnya si Ida ngopy dramanya dan berujung naksir sama si preman sipit, Go Bok Dong. ngeselin dasar emang si ida wakakaka tapi itulah salah satu ciri khasnya dia. jadi biarin aja wakakak

nah tuh si atul yang belakangan diketahui nama rumahnya adalah Ida


ini nih Go Bok Dong a.k.a Kim Jisoo, si pria sial yang diperebutkan kita berdua

nah, yang kedua adalah di liburan kali ini punya pengalaman baru dalam urusan bisnis #HALAAAH ga bisnis juga sih, cuma yah akhirnya tau aja gimana rasanya ngasih proposal sponsorship ke perusahaan besar. ke PT. Semen Gresik lebih tepatnya, yak walaupun kita dari universitas ternama pun gak menjamin mbak resepsionisnya ramah. kalo si mbaknya lagi badmood mau dari keluarga presiden pun pasti dijutekin juga. apa timingnya ya yang ga bener? kan waktu itu w sama si ajeng tuh yang ke kantornya pas ke resepsionisnya tuh mba nya lagi asik telponan ketawa-ketawa gitu ma temennya, trus ditutup kemudian ketawanya ilang ganti wajah jutek. ga boleh gitu dong yang namanya resepsionis masa moody gitu. Ewh banget.

nah ini nih si Ajeng yang rumahnya sering kita ricuhin
hmm udah gitu, trus beberapa hari kemudian w balik dong ke Surabaya. Ngapain ? hmm sudah saatnya membuktikan kinerja sebagai panitia Bradanaya 2015 #ASOY walaupun pas hari pertama sempet bete maksimal gara-gara ban motor digembosin hmm -_- gitu deh dan pas jadi panitia ospek fakultas di sana w jadi sie konsumsi yang akhirnya bikin w kenal sama beberapa anak sastra jepang yang kebetulan ada di sie yang sama. sebut aja shaqina, ninda, dwi, etika, fifi dan.... oke cuma itu yang ingat namanya. Yak, kerja sama mereka dalam waktu dua hari itu cukup baik dan diakhiri dengan foto bareng pas selesai acara.

kami, para penyedia makanan pas acara :))
Mejeng dulu lah. ini Bradanaya 2015 hari pertama
Hmm udahan bradanayanya.
abis itu  aku pun ke Ponorogo sama si ayah dan ibu buat nganterin si adek yang mau daftar ke pondok pesantren yang ckup terkenal, yaitu Gontor. daaaan Alhamdulillah perjuangan si adek gak sia-sia. doi ikutan les privat yang ustad dan ustadzahnya juga lulusan dari Gontor. Alhamdulillah banget pokoknya, ikutan seneng pas nomor peserta si adek kesebut pas kepala sekolahnya ngebacain daftar nomor peserta yang keterima di Gontor 1.






Yah... itulah momen-momen membahagiakan ketika liburan. sebenernya juga masih banyak sih, cuma ini tuh nulisnya dah lama. dah dari awal semester 5! cuma gak lanjut karena waktu itu buntu juga. ini aja lanjut ketika h-3 UTS yang artinya bentar lagi udah mau semester 6 aja. dan judulnya pun harusnya ganti ya, bukan "Menyambut Semester Baru" tapi "mengenang Liburan Semester 4" -_-
yaudahlah ya yang penting ini tulisan dah rampung wkwk lega gitu. emang kata bapak Gesang, dosen English Poetry semester 5 ini, doi bilang kalo bikin karya yang berhenti ditengah jalan pasti ujung-ujungnya gak selesai. salah satunya ya nulis ini. tapi bener deh, w sebenernya suka nulis cerita-cerita fiksi di laptop dan itu bener-bener udah numpuk buanyaaaaaaak dan sebagian besar ga selesai. karena emang dah lupa sama alur ceritanya dan lupa juga sama imajinasi pas awal bikin cerita fiksinya. Yah semoga bisa rampung juga lah ya cerita-cerita yang numpuk bagaikan kenangan itu :""))

BHAAAAAAY BLOGGY, SEE YOU ON THE NEXT POST!!!!



Kamis, 08 Oktober 2015

Tapi, Aku Hanya...

Kriiiiiiiing

Bel pertanda sekolah berakhir pun berbunyi. Jiyoung pun membereskan bukunya dan segera menggantungkan kedua tali tasnya pada pundaknya.

"Hya kau mau langsung pulang?" Tanya Soojung, teman sebangkunya.

"Begitulah, kajja" ajaknya.

"Geurae" sahut Soojung sambil berdiri.

Mereka pun berjalan bersama menuju luar kelas. Saat di luar kelas, Jiyoung melihat Donghyuk yang baru saja keluar dari kelas sebelah.

"Eoh, Kim Donghyuuuuk" teriak Jiyoung, namun Donghyuk hanya meliriknya sekilas lalu berjalan meninggalkan Jiyoung dan Soojung yang masih menatap kepergian namja itu.

"Hya! Apa kalian bertengkar? Tidak biasanya" tanya Soojung.

"Entahlah... anak manja itu memang labil, besok juga pasti akan sembuh" kata Jiyoung, "hya bagaimana kalau kita makan ddeokbokki di seberang sekolah dulu?" Ajak Jiyoung.

"Kajja... aku ingin makan sesuatu yang pedas" kata Soojung.

Keesokan harinya, Jiyoung pun terduduk di terasnya sambil memandangi jam tangan warna biru muda yang bertengger di pergelangan tangannya.

"Heol... kemana anak ini?" Gumam Jiyoung, "sudah jam segini, kalau menunggunya aku bisa telat" rutuknya.

Ia pun masuk ke dalam rumah dan berpesan pada Eomma supaya memberi tahu Donghyuk kalau memang ia datang untunk menjemputnya. Karena setiap hari Donghyuk selalu memjemput Jiyoung untuk jalan bersama menuju sekolah karena memang rumah Jiyoung searah dengan sekolah mereka. Selain itu juga karena Donghyuk dan Jiyoung sudah berteman sejak kecil.

Jiyoung pun berjalan di lorong sekolah dan melihat Donghyuk yang baru saja akan masuk ke dalam kelasnya.

"Hya Donghyuk-ah!!" Panggil Jiyoung sambil berlari ke arahnya.

"Ah wae?" Tanya Donghyuk.

"Hya kau keterlaluan, aku menunggumu kenapa tidak bilang kalau sudah berangkat?" Tanya Jiyoung.

"Ah ne, mian... ya sudah, aku masuk dulu" kata Donghyuk sambil memasuki kelasnya meninggalkan Jiyoung yag baru saja akan membuka mulut.

Jiyoung pun berusaha tidak ambil pusing dan segera berjalan menuju kelasnya.

Jam istirahat pun tiba, Jiyoung dan Soojung pun memanggil Donghyuk di kelasnya untuk pergi ke kantin bersama namun Donghyuk menolak untuk ikut. Jiyoung pun merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Donghyuk.

"Hya soojung-a.. apa kau tidak merasa Donghyuk akhir-akhir ini menghindari kita?" Tanya Jiyoung.

"Ani.. tadi pagi kami sempat mengobrol sambil berjalan menuju kelas" kata Soojung.

"Geureohke... apa hanya padaku saja, ya?" Tanya Jiyoung.

"Hya itu lebih tidak mungkin, kalian kan temam sejak kecil... lagipula kalau ada apa-apa dia selalu bilang kan?" Kata Soojung.

"Ah iya benar juga... hmm yasudahlah mungkin dia belum siap menceritakan masalahnya" kata Jiyoung.

"Itu bisa juga, begitu banyak kemungkinan di dunia ini" kata Soojung.

"Geurae.." jawab Jiyoung.

Hari sudah malam. Jiyoung baru saja turun dari bus. Ia baru saja pulang dari kerja kelompok bersama Soojung, Jiwon dan Mino. Ia pun berjalan dan tak sengaja melihat Donghyuk yang baru saja keluar dari supermarket di dekat halte.

"Hya Kim Donghyuk!!" Teriak Jiyoung sambil melambaikan tangan.

"Eoh kau, dari mana?" Tanya Donghyuk.

"Aku baru saja selesai kerja kelompok haha kau beli apa? Bagikan padaku aku lapar" kata Jiyoung sambil mengintip kantong plastik Donghyuk, namun Donghyuk menariknyan

"Shireo... aissh aku pulang dulu" katanya sambil berjalan mendahului Jiyoung.

"Hya kita jalan bersama!!! Kan searah" protes Jiyoung sambil megejar Donghyuk hingga mereka jalan berjajaran namun Donghyuk hanya diam.

"Hya... kenapa kau diam saja? Ini aneh" kata Jiyoung memecah keheningan.

"Tidak ada yang dibicarakan" kata Donghyuk.

"Hya Kim Donghyuk.... apa kau marah padaku?" Tanya Jiyoung.

"Aniyo... wae?" Tanya Donghyuk.

"Kau begitu aneh, kau selalu menghindariku dan kau yang biasanya bawel sekarang diam saja, katakan masalahmu ayo kita selesaikan" kata Jiyoung.

"Jjinja?" Tanya Donghyuk.

"Ne! Waeyo? Marhaebwaa jigeum" kata Jiyoung.

"Aku sedang flu..." kata Donghyuk.

"Lalu?" Tanya Jiyoung.

"Dasar idiot, aku tidak mau kau tertular makanya aku berusaha tidak berinteraksi denganmu" kata Donghyuk sukses membuat Jiyoung melongo.

"Jjinja? Ck kau benar-benar aneh" kata Jiyoung.

"Aneh apanya.. ini namanya perhatian tau" kata Donghyuk.

"Apanya? Membuat khawatir maksudmu?" Kata Jiyoung.

"Mian haha kau bahkan mengkhawatirkanku, padahal aku khawatir setengah mati kalau aku akan menularimu" kata Donghyuk.

"Dan aku takut setengah mati kalau kau marah padaku, kau benar-benar menghindariku" kata Jiyoung.

"Sudahlah, kau selalu saja berpikiran negatif" kata Donghyuk.

"Kau kan bisa saja bilang, kenapa juga harus menyebunyikannya" kata Jiyoung.

"Hya aku hanya tidak ingin menularimu, aku ingat bagaimana kau tersiksanya saat sakit flu beberapa minggu yang lalu" kata Donghyuk.

"Hmm kau selalu berlebihan Donghyuk-a" kata Jiyoung.

"Tapi aku hanya..." kata Donghyuk terpotong.

"Arasseo... aku akan jalan duluan, kau tidak akan menulariku. Annyeong~ segera main dengan kami kalau kau sudah sembuh, eoh?" Kata Jiyoung sambil berjalan mendaului Donghyuk.

"Tapi aku hanya khawatir padamu... karena aku menyukaimu, Jiyoung-a" kata Dinghyuk pada dirinya sendiri, sementara Jiyoung berjalan beberapa langkah di depannya.

The End